30 November 2014

Buang Sampah Sembarangan

Perilaku Buang Sampah adalah sebuah tolak ukur pola hidup masyarakat: Jika kita sadar, sampah menunjukkan perilaku sosial dan budaya dalam tatanan masyarakat. Bahkan, masalah sampah dapat menunjukkan identitas sebuah bangsa. Sampah selalu berhubungan dengan pola perilaku masyarakat dan menunjukkan baik buruknya sistem pengelolaan kota. 

Jika melihat tumpukan sampah di pinggir jalan, apa yang ada di benak saudara?
Mungkin acuh, mungkin biasa-biasa saja, mungkin prihatin, mungkin juga kesal, dsb. Bermacam-macam persepsi, tergantung cara pandang kita mengenai sampah.


Sebagian besar kota-kota di negara kita selalu bermasalah dengan sampah. Jelas sekali perilaku sebagian besar masyarakat kita jauh dari pola hidup sehat. Budaya hidup bersih sebenarnya bukanlah mengenai status sosial atau diukur dari miskin-kayanya seseorang.  Semuanya tergantung dari pribadi masing-masing. Bahkan orang-orang  yang berpendidikan atau berstatus sosial yang baik tidak bisa dijamin perilakunya lebih baik dari yang orang yang kurang berpendidikan dan status sosialnya biasa-biasa saja. 
Sampah dan tempat kumuh selalu diidentikkan dengan kemiskinan. Namun, sebenarnya kalau saja kita perhatikan dan kita cermati banyak juga kantong plastik, bungkus snack, bungkus permen dan bungkus rokok, yang keluar dari jendela mobil mewah. Benar atau tidak?
Bahkan, acap kali dari mobil berplat merah.

Pemandangan yang sering kita lihat, Sampah yang Menggunung di salah sisi jalan.
Biasanya di pusat keramaian seperti pasar
Waktu masih kecil, kita selalu diajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian daripada iman dan membuang sampah tidak pada tempatnya adalah perilaku yang buruk. Sampai saat ini sebagai orang yang sudah dewasa, sering kali tindakan kita tidak lebih baik daripada anak-anak. Ternyatata kepolosan adalah sifat yang lebih arif dan bijaksana tanpa tedeng aling-aling. 

Sebenarnya gomumu juga masih sering membuang sampah tidak pada tepatnya hihihi, namun gomumu dalam tahap belajar :). Ternyata merubah perilaku kearah yang lebih arif  tidaklah mudah, susah-susah gampang dan masih terus berproses. Kadang saat makan permen, ehh bungkusnya langsung saja gomumu buang sembarangan. Tapi jika ingat langsung gomumu ambil, gomumu kantongi dan buang dikotak sampah an-organik. Yang penting kita sadar bahwa semua yang kita jalani pada dasarnya baik. Jika setiap hari kita ikhlas mencobanya pasti akan terbiasa dengan sendirinya.
 
Kondisi Sungai yang Sangat Kotor di Ibukota Jakarta


Gomumu sedikit berikan gambaran jika membuang sampah adalah tindakan sederhana yang berdampak besar masyarakat bahkan negara kita:
Apakah pembaca tahu, berapa ton sampah yang dibuang di sungai-sungai di Jakarta setiap harinya? lebih dari 1000 ton. Wahh.. sangat memeperihatinkan.
Warga Jakarta seharusnya tidak perlu mengeluh jika tahu akan hal ini. Banjir yang terus terjadi adalah hukum sebab-akibat. Apa yang dibuang dengan tidak bijak, tentu akan kembali dengan tidak bijak pula. sebenarnya sangat sepele jika dilakukan oleh 1 orang, namun akan luar biasa dampaknya jika dilakukan banyak orang. :)
Kita yang membuang, kita sendiri yang merasakan......


Kita semua layak berkaca dari negara-negara lain, seperti Belanda dan Jepang. Wah, mereka kan penjajah Nusantara,! Betul sekali, jadi kita contoh perilaku mereka yang positif saja, tidak masalah tohhh....
kalau kita tahu, di Belanda dan di Jepang perilaku membuang sampah termasuk salah satu budaya malu. Itu hampir sama dengan meludah didepan orang. Mereka sadar membuang sampah sembarangan merupakan tindakan buruk yang berdampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat. Apakah sahabat Gomumu pernah melihat dari gambar, foto, atau apa saja bahwa air sungai kota-kota di Jepang dan Belanda sangat jenih, bahkan sungai mereka begitu indah. Di negara Jepang sana sungai sering dijadikan obyek wisata keluarga loh.....
Dari sungai kita tahu tingginya etika dan estetika seseorang terhadap lingkungan. Sebuah contoh yang patut kita teladani bersama @situs_hijau.

Tata air sungai secara umum di Jepang

Keindahan Sungai dan Hotel Conrad di Tokyo, Jepang


2 komentar:

  1. Aduh saya merasa tersindir nih gan. Tapi bagus banget ini artikelnya. Semoga saya bisa segera merubah kebiasaan buruk saya ..

    ReplyDelete
  2. Wah sebenarnya yang nulis juga dilema mas hehehe, Masih dalam tahap belajar juga :D
    Terimakasih Mas @fahrudin, semoga kita sama2 lebih arif dan bijak terhadap lingkungan

    ReplyDelete

Silahkah Berkomentar Sesuai Dengan Konten, Bisa Berupa Tanggapan, Kritik, Ataupun Saran. Terimakasih.

Copyright © 2012 GOMUMU All Right Reserved