25 September 2014

Pengobatan Kuno dengan Bunga Saffron (Crocus sativus)

Pengobatan Kuno
Pada zaman dahulu orang-orang memanfaatkan berbagai macam tumbuhan dan binatang untuk dijadikan sebagai obat. Para penyembuh pada zaman kuno melakukan berbagai penelitian sederhana untuk mengetahui khasiat dari berbagai macam bahan obat. Tidak lain dimanapun tempat didunia, pada zaman kuno obat dari tumbuh-tumbuhan menjadi unsur penting dalam pengobatan. Meskipun jenis pengobatan mistik masih menjadi hal utama yang dipercaya oleh masyarakat kuno. Salah satu bahan obat yang sangat langka di zaman kuno adalah bunga saffron. Jenis bunga yang banyak diburu oleh tabib dan penyembuh penyakit.
 
Bunga Safron  

Bunga saffron adalah salah satu rempah-rempah paling berharga di dunia. Saffron adalah nama rempah-rempah dari bunga kuma-kuma (Crocus sativus). Bagian tangkai putik yang menghubungkan kepala putik dengan bagian bungan paling adalah bagian yang dikeringkan dan disebut sebagain “Saffron”. 

Bunga Safron (Crocus sativus)
Saffron pertama kali dicatat dalam naskah botani asal abad-7 SM. Sejak saat itu selama 4000 tahun orang mengenal saffron sebagai bahan yang sangat berharga yang dapat menyembuhkan lebih dari 90 penyakit. Saffron hampir tercatat di seluruh kebudayaan besar di dunia, mulai dari legenda pelayaran Kalikia Yunani, Kebudayaan Minoa (1600 SM), Santorini, zaman setelah Sidharta Gautama, Alexander Agung, Nuremberg dan kebudayaan besar lainnya di seluruh dunia. 

Pemanenan Bunga saffron. Sumber: National Geographic
Orang-orang zaman dahulu melakukan pelayaran dan peperangan untuk memperebutkan saffron. Saffron memiliki aroma seperti madu dengan sedikit nuansa harum jerami. Saffron selain digunakan sebagai obat juga digunakan dalam masakan Eropa, Maroko, India, Iran, Asia Tengah dan orang Cornish. Saffron juga digunakan  pada kue, permen, dan minuman keras.

Saat ini Ilmu kedokteran modern telah banyak melakukan penelitian mengenai manfaat kandungan dari Saffron. Hasilnya, banyak sekali zat yang bersifat Antikarsinogebik (Pencegah Kanker), Antimutagenik (Pencegah mutasi) dan antioksidan yang di kandung saffron.

Saffron ditanam dikawasan Mediterania sampai ke Timur Kashmir, dengan tingkat produksi 300 ton safron diseluruh dunia.  Harga saffron ditingkat pedagang grosir dan eceran berkisar antara Rp 11.000.000 – Rp 110.000.000 per kilogram. Harga yang fantastis...

Sumber: Pipit, P dan R, Diah. 2007. Teknologi dan Kesehatan Tubuh. Ganeca Exact. Jakarta

0 komentar:

Post a Comment

Silahkah Berkomentar Sesuai Dengan Konten, Bisa Berupa Tanggapan, Kritik, Ataupun Saran. Terimakasih.

Copyright © 2012 GOMUMU All Right Reserved