28 August 2014

Ancaman Terbesar Terhadap Terumbu Karang Dunia

Terumbu Karang Dunia: Potensi dan Ancaman
Manfaat dan Potensi Terumbu Karang 
Penyebutan terumbu karang umumnya mengingatkan kita akan kekayaan lautan dengan tumbuhan dan ribuan ikan yang berwarna-warni. Namun, terumbu karang itu sendiri sebenarnya adalah komponen ekosistem yang jauh lebih besar. Tak ubahnya sebuah pohon dilautan, komunitas terumbu karang seperti halnya hutan hijau didalam air. Komunitas terumbu karang adalah sebuah sistem yang mencakup kumpulan komunitas biologis yang paling beragam dan terpenting didunia. Ekosistem terumbu karang menjadi unsur terpenting bagi jutaan makhluk hidup dilautan.Baca: Terumbu karang adalah hewan, bagaimana ia makan?

Selain itu Terumbu karang banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, antara lain melindungi pantai dari gelombang (abrasi) dan badai, sumber makanan dan obat-obatan, serta pemanfaatan pariwisata. Menurut sebuah kajian badan meteorologi dunia, potensi ekonomi terumbu karang lautan tropis bahkan mencapai 30 miliar US dollar pertahun. 

Banyak Negara tropis didunia memiliki lautan dengan keindahan terumbu karang yang khas. Beberapa diantaranya bahkan mampu menghasilkan pemasukan yang besar melalui sektor pariwisata dan jasa pengembangannya. Kekayaan terumbu karang ini mampu menarik ribuan pelancong dari seluruh didunia. Negara kita sebagai salah satu surganya terumbu karang didunia ikut merasakan manfaat ini. Ribuan pelancong mancanegara rela menempuh perjalanan jauh yang syarat akan biaya untuk melihat surga bawah air Bunaken, Pulau We, Derawan, Wakatobi, dan Raja Ampat. Namun sepertinya sistem pengelolaan yang masih belum maksimal membuat menfaat ini kecil adanya. Baca: Kerusakan terumbu karang Indonesia.

Ancaman Terumbu Karang Didunia
Keindahan terumbu karang sepertinya diimbangi dengan besarnya ancaman. Ancaman terhadap kepunahan terus membayangi kelangsungan hidup
hutan hijau lautan (terumbu karang) didunia pada saat ini.

Setiap tahunnya IUCN (
International Union for Conservation of Nature) sebuah badan lingkungan dunia yang mengeluarkan status konservasi terhadap hewan dan tumbuhan diseluruh dunia mengeluarkan daftar spesies terumbu karang yang masuk dalam status terancam dan perlu untuk dilakukan perlindungan. Status tersebut bervariasi mulai dari Rentan (Vulnerable: VU), Kritis (Critically endangered: CR), hingga Terancam Punah (Endangered: EN). Berikut adalah hasil audit IUCN jenis terumbu karang yang mendapatkan ancaman kepunahan didunia:
Peta Sebaran Terumbu Karang Dunia (Spesies Terancam)
IUCN-2010

Berdasarkan peta terumbu karang terncam diatas, ternyata tidak selayaknya kita berbanggga hati dengan kekayaan terumbu karang negara kita. Ternyata kekayaan terumbu karang di Indonesia tidak diimbangi dengan kesadaran untuk menjaga dan melestarikannya. Hampir semua perairan terumbu karang di Indonesia mendapatkan ancaman yang cukup serius. Fakta menyedihkan ini sepertinya akan menjadi semakin parah jika kita melihat kondisi masyarakat dan pemerintah kita pada saat ini.

Dari peta diatas kita juga tahu bahwa ancaman terhadap terumbu karang secara umum terjadi hampir diseluruh perairan didunia. Meskipun dengan tingkat yang sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan kerusakan yang terjadi di Indonesia.

Fakta yang dirilis oleh beberapa badan pengkaji terumbu karang didunia menyebutkan hal yang sangat mengejutkan:

  • 20% terumbu karang dunia telah hancur dan tidak menampakkan suatu pemulihan.
  • Sekitar 40% dari 16% dari terumbu karang dunia yang rusak parah pada tahun 1998 mengalami pemulihan dengan baik atau kini telah pulih
  • Pada saat ini 24% dari terumbu karang dunia berada memiliki risiko besar akan kehancuran akibat tekanan aktivitas manusia, 26% berada di bawah ancaman jangka panjang. 

    Sebuah laporan dari World Resources Institute pada tahun 1998 menunjukkan bahwa sebanyak 60 persen dari terumbu karang didunia terancam oleh aktivitas manusia. Bahkan para ilmuwan mengungkapkan bahwa sebanyak 95 persen terumbu karang di Jamaika sekarat atau mati.
Manusia adalah makhluk hidup yang turut andil besar terhadap rusaknya ekosistem laut, terutama terumbu karang. Secara umum terumbu karang banyak menghadapi ancaman dari aktivitas manusia seperti:
  • Pembangunan wilayah pesisir
  • Penangkapan ikan secara berlebihan (over fishing)
  • Pencemaran perairan
  • Perubahan iklim global
  • Pengasaman akibat emisi karbondioksida yang berlebih dilautan

Berikut ini adalah ancaman yang spesifik diakibatkan oleh beberapa faktor dominan:

 Ancaman global
  • Coral bleaching yang disebabkan oleh perubahan iklim global
  • Meningkatnya CO2
  • Wabah penyakit, dan jenis makhluk hidup invasif. Hal ini terkait dengan akibat aktivitas manusia pada lingkungan.
Tekanan Manusia
  • Over fishing (dan tekanan pasar global)-termasuk penggunaan praktik merusak (bom dan racun sianida)
  • Sedimentasi dari lahan pertanian yang gundul, kerusakan hutan, dan pengerukan
  • Polusi kimia dilautan 
  • Pengembangan wilayah pesisir perkotaan untuk industri, transportasi dan pariwisata. Termasuk reklamasi dan penambangan batu terumbu karang atau pasir
Sosial, Ekonomi dan Politik 
  • Kemiskinan
  • Meningkatnya populasi manusia, sehingga meningkatkan kebutuhan sumber daya
  • Politik yang tidak sehat, rusaknya birokrasi, serta tidak ada ketegasan hukum
    Ternyata sejak tahun 1998 telah terjadi pemutihan karang (coral bleaching) secara global. Pemutihan karang ini terjadi diwilayah-wilayah utama terumbu karang dunia. Bencana lingkungan ini terjadi oleh beberapa faktor sebagaimana yang tertulis diatas. Namun faktor dominan yang paling berpengaruh adalah pemanasan global (global warming), dimana peningkatan suhu air akan memusnahkan terumbu karang. Peningkatan beberapa derajad dari kondisi normal berdampak besar terhadap polip-polip karang.

    Bahkan fakta yang paling mencengangkan belum lama ini akan membuat kita prihatin: kematian masal terumbu karang telah melanda Asia dan Samudera Hindia selama beberapa bulan setelah peristiwa pemutihan besar di wilayah tersebut. Dr Andrew Baird dari Centre of Excellence for Coral Reef Studies mengatakan bahwa hal ini menjadi sebuah bencana terbesar didalam sejarah ilmu pengetahuan.

    Peta Pemutihan Karang (coral bleching) di Dunia
    Great Barrier Reef Park-2006
    Beberapa ilmuan lingkungan mengungkapkan kengerian dimasa yang akan datang.  Beberapa Ilmuan meyakini tidak sampai 20 tahun lagi kita akan kehilangan seluruh terumbu karang yang ada pada saat ini. Pulihnya kondisi terumbu karang dunia masih menjadi suatu yang amat sangat sulit untuk diyakini. Pesimisitas menjadi suatu kepercayaan baru dibanyak kalangan teruntuk kondisi yang akan datang. 

    Sebelum terlambat dan menumpahkan air mata dimasa yang akan datang maka dengan segenap kesadaran sebuah perubahan perlu dilakukan. Diam adalah menyerahkan nasib pada kebutaan. Mari bertindak meski hanya sejengkal tanah. Perkaya wawasan tentang terumbu karang, bertindak sesuai dengan etika lingkungan, ajak orang terdekat untuk mencintai lingkungan, bangun gerakan sadar lingkungan, sumbangsih semampu kita ini akan sangat membantu terciptanya kelangsungan terumbu karang untuk generasi yang akan datang.. Save Coral Reef !!

    Referensi: globalissues



    0 komentar:

    Post a Comment

    Silahkah Berkomentar Sesuai Dengan Konten, Bisa Berupa Tanggapan, Kritik, Ataupun Saran. Terimakasih.

    Copyright © 2012 GOMUMU All Right Reserved