Teropong Bintang: Bintang adalah bola gas raksasa yang mengeluarkan panas dan cahaya. Selama
ribuan tahun, manusia memandang langit yang bertaburan bintang
dan bertanya-tanya, apakah hanya bumi kita yang ada kehidupan saja? Sementara jumlah bintang
yang bermilyaran di langit malam sungguh menjadi ironi sekaligus karunia yang wajib
kita syukuri di balik orientasi hidup manusia. Selama beberapa ratus tahun terakhir, kemajuan teknologi membuat keingintahuan manusia semakin terpacu untuk menyaksikan keindahan tata surya yang megah dan
menakjubkan. Bahkan umat manusia semakin termotivasi melihat lebih jauh lagi untuk mencari secercah harapan dan jawaban. Apakah kita
sendirian di semesta ini?
Teleskop adalah sebuah teropong bintang yang
membantu kita untuk melihat dan mempelajari sistem tata
surya, bintang, sampai planet, dan kehidupan di dalamnya. Para ilmuan
mengumpulkan bahan dan data-data yang di hasilkan oleh Teropong Bintang berupa
gambar.
Kemudian para ilmuwan mempelajari gambar-gambar yang di hasilkan oleh Teropong Bintang, baik yang berada di bumi atau Teropong Bintang yang berada di luar angkasa.
Bukan hanya melalui gambar tetapi bisa juga melalui gelombang audio atau
gelombang radio.
Ada banyak cahaya yang tak bisa kita lihat dengan mata kita, mungkin
hanya beberapa persen saja cahaya bintang yang dapat diterima oleh mata kita.
Tetapi, hal itu tidak jadi bomerang atau bahkan masalah besar bagi dunia
teknologi.
Beberapa jenis Teropong Bintang termasuk Teropong Bintang radio dibuat untuk memudahkan manusia dalam mengamati alam raya ini. Beberapa Teropong Bintang radio ada di distrik
bagian Amerika di Hawaii. Teropong Bintang ini menangkap gelombang radio dari sebuah bintang.
Untuk membuat sebuah foto gelombang di perlukan waktu beberapa
menit. Selama proses pembuatan tersebut, bintang-bintang nampak melingkar
di langit, tempat bumi melingkar pada porosnya.
Kemudian selain Teropong Bintang ada juga
teknologi yang di sebut gedung bintang atau observatorium. Observatorium adalah gedung
atau bangunan yang berfungsi mengamati benda benda luar angkasa di
langit malam. Observatorium biasanya memiliki Teropong Bintang optik yang
menggunakan cermin raksasa untuk mengumpulkan cahaya dari bintang-bintang dan mengolahnya menjadi sebuah bahan sejarah berupa foto untuk
di pelajari.
Tahukah Sahabat, alam semesta di penuhi benda-benda yang
sangat kecil dan bergerak cepat bahkan mendominasi jumlahnya di semesta
ini.
Benda unik tersebut di sebut neutrino. Benda yang tak terlihat dengan
mata kita tersebut sangat sulit untuk dilacak apalagi untuk di
pelajari.
Tetapi semenjak perkembangan generasi teknologi yang semakin mutakhir,
para ilmuwan Jepang dan pemerintah bekerja sama membangun sebuah
observatorium hingga akhirnya muncul teknologi super kamiokande atau Super K. Sebuah observatorium untuk mempelajari neutrino di jepang di bangun 1 km di bawah tanah dan
menyimpan 50.000 ton air. Perkembangan antariksa modern memang sudah banyak melampaui batas nalar manusia.
Selain teknologi observatorium dan neutrino, Ada juga Teropong Bintang yang di letakkan di luar angkasa
guna penelitian.
Contohnya adalah Teropong Bintang Hubble, banyak foto yang sekarang di miliki ilmuwan
tercipta oleh hasil Teropong Bintang optik ini. Teropong Bintang ini telah mengorbit
bumi sejak tahun 1990, saat pertama kali di luncurkan ke luar angkasa oleh
pesawat ulang alik. Teropong Bintang ini mampu menghasilkan gambar yang lebih
real atau hidup dari pada Teropong Bintang yang ada di bumi.
Pergerakan udara di atmosfer bumi menyebabkan gambar tampak kabur dan
juga yang menyebabkan bintang tampak berkerlipan. Dengan berada di luar
angkasa, Teropong Bintang Hubble tidak mempunyai masalah akan hal tersebut. Teropong Bintang
hubble melayang pada ruang angkasa (569 km) di atas planet.
Hubble juga mengorbit bumi, artinya Teropong Bintang Hubble juga berotasi mengelilingi bumi
dalam jalur yang sama secara terus menerus. Hubble berotasi dengan kecepatan yang luar
biasa mencapai 28.000 km/jam. Teropong Bintang ini membutuhkan waktu 97 menit untuk
berotasi mengelilingi bumi.
Itulah bagian dari mata pandang Teropong Bintang untuk memahami alam semesta nan luas. Sebuah
keindahan angkasa yang menabjukan untuk di nikmati dan di syukuri
sebagaimana karunia tuhan. Cahaya bintang memerlukan waktu
bertahun-tahun untuk sampai ke bumi. Sebenarnya bintang yang saat kita
lihat sekarang adalah bentuk gambaran keadaan bintang jauh sebelum kita terlahir di bumi.
Penulis: Didit Widiyanto
Editor: Eko
Referensi: apod nasa
0 komentar:
Post a Comment
Silahkah Berkomentar Sesuai Dengan Konten, Bisa Berupa Tanggapan, Kritik, Ataupun Saran. Terimakasih.