Hewan didunia dikelompokkan kedalam kelompok-kelompok melalui sistem klasifikasi. Pengelompokan ini didasarkan dari kemiripan antar individu (viabilitas) dan antar spesies (diversitas) yang menghasilkan hubungan kekerabatan. Nah, tujuan dari pengelompokan ini adalah untuk mempermudah didalam mengenali dan mempelajari hewan-hewan tesebut. Bisa dibayangkan jika hewan-hewan yang ada tidak dikelompokkan, maka akan sangat sulit sekali mengenali dan mempelajarinya karena jumlah hewan didunia mencapai jutaan jenis. Sistem pengelompokan (taksonomi) pada saat ini telah banyak memberikan manfaat kepada umat manusia didalam mengungkap rahasia kehidupan dan kemanfaatan.
Hewan-hewan dikelompokkan berdasarkan akar sistem klasifikasi Carolus Linneaus yang berdasarkan takson dari kerajaan (Kingdom) hingga jenis (Spesies). Hewan-hewan dikelompokkan kedalam 2 kelompok besar, yaitu hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan hewan tak bertulang belakang (Avertebrata). Hewan-hewan avertebrata umumnya adalah makhluk hidup tingkat rendah dengan mobilitas yang lebih rendah rendah dari hewan-hewan vertebrata.
Gambar dibawah ini adalah bagan pengklasifikasian hewan-hewan tak bertulang belakang (avertebrata):
Dari bagan diatas kita dapat melihat dengan sangat jelas sistem pengelompokan hewan tak bertulang belakang (avertebrata). Hewan-hewan tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan ciri yang ada, misalnya semua jenis avertebrata berongga dikelompokkan kedalam filum Coelenterata. Begitupun dengan hewan-hewan lainnya, dikelompokkan berdasarkan kesamaan ciri-ciri yang sama.
Pembagian filum hewan tak bertulang belakang:
Porifera
Porifera disebut juga dengan hewan 'spons' atau hewan berpori. Porifera dianggap sebagai hewan tingkat rendah yang telah ada mendahului banyak jenis hewan lainnya. Meskipun hewan berpori adalah multiseluler (banyak sel) tetapi strukturnya sangat sederhana sekali. Dahulu kala sebelum biologi berkembang seperti sekarang, porifera dikelompokkan kedalam kelompok tumbuhan (Aristoteles). Hewan berpori memiliki lubang seperti pori-pori sebagai tempat keluar masuknya air untuk mendapatkan makanan, yakni plankton. Semua hewan berpori hidup di air, baik di air tawar maupun di air laut. Contoh spesies dari hewan berpori adalah Leucettusa lencifer dan Aspergillum hyalonema.
Leucettusa lencifer. Sumber: Niwa. |
Coelenterata memiliki anggota sekitar 9.500 spesies yang terbagi kedalam 4 kelas, yaitu: Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa, dan Cubozoa. Coelenterata atau juga dikenal dengan Cnidaria merupakan avertebrata yang memiliki tubuh berongga. Bentuk tubuh Coelenterata ada 2, yaitu bentuk tubuh Polip seperti pada Hydra atau Karang dan Medusa seperti pada Ubur-ubur. Coelenterata memiliki 2 lubang tunggal pada tubuhnya, salah satu diantaranya sebagai mulut dan yang lainnya sebagai anus. Mereka mendapatkan makanan dengan cara yang sangat pasif, yaitu menunggu mangsa untuk mendekat lalu menyengatnya dengan tentakel nematocyst.
Medusa Obelia dan Polip Hydra. Sumber: faculty.clincton.suny and unm |
Platyhelminthes atau cacing pipih ada yang hidup bebas seperti Planaria, ada juga yang bersifat parasit dan memiliki alat hisap (sucker) seperti Cacing Hati (Fasciola hepatica). Platyhelminthes juga termasuk filum kuno karena tidak diketahui secara rinci sejarah evolusinya. Dengan tubuh yang sangat sangat lembut mereka sangat sulit untuk menjadi fosil. Ilmuan percaya bahwa cacing pipih telah ada dibumi sejak 500 juta tahun yang lalu. Platyhelminthes dibagi menjadi 4 kelas, yakni turbellaria, monogenea, trematoda dan cestoda dengan anggota lebih dari 25 ribu spesies.
Cacing Hati (Fasciola hepatica). Sumber: Flickr. |
Filum ini lebih dikenal dengan nama 'nematoda' saja. Nematoda merupakan kelompok cacing seperti benang (tidak bersegmen) dengan anggota lebih dari 80 ribu spesies, 25% diantaranya adalah parasit. Beberapa jenis nematoda mampu menghasilkan telur hingga 27 juta telur dalam sekali masa bertelur. Ilmuan percaya bahwa lebih dari setengah jenis cacing dari filum ini belum ditemukan. Seperti halnya cacing-cacing lainnya, tubuh nematoda sudah mempunyai sistem pencernaan (digestiva) yang terdisi dari mulut, kerongkong, usus, dan anus. Contoh spesiesnya: Ascaris lumbricoides dan Wuchereria bancrofti.
Cacing Filaria (Wuchereria bancrofti) Penyebab Penyakit Kaki Gajah. Sumber: Flickr. |
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti 'ruas' atau 'cincin', artinya tubuh annelida beruas-ruas menyerupai cincin. Annelida memiliki 3 kelas, yaitu Oligochaeta, Polychaeta, dan Hirudinae. Contoh dari kelas Olygochaeta adalah cacing Pheretima atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama Cacing Tanah. Cacing tanah memiliki sedikit satae (rambut halus dan pendek). Contoh dari Polychaeta adalah Cacing Laut (Nereis) yang memiliki banyak satae pada tiap segmennya. Contoh dari Kelas Hirudinae adalah Lintah yang hidup di air tawar dan Pacet yang hidup di darat.
Hyrudinae. Sumber: Flickr. |
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, tidak bersegmen, bilateral, dan beberapa diantaranya memiliki cangkang (shell) yang terbuat dari Kalsium Karbonat (CaCO3). Mollusca menjadi makhluk hidup paling beragam di planet bumi dengan anggota 50.000 spesies, bahkan mungkin lebih dari 200.000 spesies. Moluska yang sering dikenal adalah siput, kerang, tiram, gurita, dan cumi-cumi. Mollusca menjadi salah satu avertebrata terpenting didalam kehidupan manusia karena sejak zaman prasejarah telah dimanfaatkan menjadi makanan, obat-obatan, perhiasan, dan alat/perkakas.
Kerang Telanjang (Nudibranch). Funfupic. |
Beberapa jenis hewan yang masuk kedalam Filum Echinodermata adalah Bintang Laut (Asterias), Bulu Babi, dan Timun Laut. Echinodermata berasal dari kata 'echinos' yang berarti landak atau duri dan 'dherma' yang artinya kulit, jadi Echinodermata adalah avertebrata berkulit duri. Echinodermata merupakan satu-satunya Filum dari Kingdom Animalia yang anggotanya tidak ada yang hidup parasit. Echinodermata terdiri dari Kelas Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, Crinoidea dan Kelas Concentricycloidea.
Timun Laut. Sumber: Okezone. |
Arthropoda adalah filum terbesar dari avertebrata, baik dalam jumlah spesies maupun jumlah individu. Pada saat ini saja ada sekitar 1 juta spesies (3 Subfilum dan 16 Kelas) Arthropoda yang telah dikenal dari perkiraan 3 juta spesies Arthropoda yang ada di planet bumi. Semua jenis serangga, kepiting, dan udang masuk kedalam filum ini. Selama periode Kambrium yaitu 500 juta tahun yang lalau, bumi ini pernah didominasi oleh jenis-jenis hewan menakjubkan dari arthropoda. Jika kita melihat catatan fosil yang ada pada masa ledakan Kambrium, bumi tidak seperti saat ini. Bisa kita bayangkan kondisi bumi dengan penduduknya yang sangat padat yaitu arthropoda. Bumi yang didominasi oleh air menjadi habitat arthropoda dengan bentuk yang aneh dan ukuran yang sangat besar.
Arthropoda pada Masa Kambrium. Sumber: National Geographic. |
ini nih "makanan" zman skolah dulu...tapi skarang dah lupa... :D
ReplyDeleteWah iya mas, biasanya ini yang bikin kepala jadi 'nyut-nyut... :D
ReplyDeleteAnnelida hewan pemakan darah,ketika menghisab darah, tubuhnya akan melar dan membesar setelah kenyang akan lepas dan biasanya bekas luka nya sukar untuk berhenti pendarahannya.
ReplyDeletenice gan :D
jadi tambah ilmu nih.... materi buat kuliah.... by www.tafshare.com
ReplyDeletemakasih banyakya mas berguna banget nih buat ngajar ^_^
ReplyDeleteNubb
ReplyDeleteWah mantep buat bljr pts nih hehehe makasi
ReplyDelete-_-
ReplyDelete