Ayo coba sobat terka mengapa burung-burung melakukan migrasi atau berpergian dari satu tempat ketempat lain?
Migrasi adalah pergi dari satu tempat ketempat lain untuk tujuan
tertentu. Nah, burung-burung bermigrasi memiliki
bermacam-macam tujuan yang secara garis besar disebabkan oleh 2 hal berikut ini,
yaitu:
- Untuk menggunakan lingkungan yang berbeda sebagai bagian dari siklus hidup mereka
- Untuk memberikan tanggapan terhadap tekanan yang disebabkan oleh kondisi alam, untuk kelangsungan hidup mereka.
Jadi, secara garis besar burung-burung melakukan migrasi karena dihabitatnya
kurang mendukung untuk proses kehidupan. Mereka harus pergi ketempat lain dalam
rangka bertahan hidup, entah untuk mencari sumber makanan, mencari tempat
berbiak, ataupun menghindari kondisi lingkungan yang ekstrem.
Burung-burung yang melakukan migrasi memilki strategi sendiri-sendiri. Periode bermigrasinya pun berbeda-beda, ada yang bermigrasi singkat
selama 1 musim ada pula yang bermigrasi dalam waktu yang sangat lama untuk
membesarkan anak. Burung-burung tersebut sudah memperhitungkan waktu yan pas
untuk bertahan hidup.
Migrasi Burung di Dunia
Berbagai jenis burung melakukan migrasi dengan jarak yang berbeda-beda,
dari yang berjarak pendek (hop)
hingga migrasi dengan jarak jauh (jump) ribuan kilometer. Tahukah sobat,
jika Burung-burung yang sering kita lihat di pantai seperti burung Trinil dan Gajahan memiliki rute migrasi yang sangat jauh lintas benua. Burung-burung
pantai datang dari belahan bumi utara (Siberia) ke belahan bumi selatan
(Australia). Mereka melakukan perjalanan beribu-ribu kilometer melewati banyak
Negara hanya untuk berbiak. Pada musim-musim tertentu kita dapat menjumpai ribuan ekor burung
pantai, namun pada musim tertentu tidak kita jumpai sama sekali.
Berbagai jenis burung didunia yang terkenal melakukan migrasi, yaitu:
- Burung Camar Artik (Sterna paradisaea) adalah jenis burung camar yang melakukan migrasi jarak jauh. Burung Camar Artik sangup bermigrasi dari Kutub Utara menuju Kutub Selatan. Burung Camar Artik tercatat sebagai burung yang paling jauh dalam bermigrasi, yaitu dengan jarak tempuh 18 ribu kilometer.
- Biru Laut Ekor Blorok (Limosa lapponica) dan Kedidi Besar (Calidris tenuirostris) bermigrasi dari Australia menuju Sanghai atau dari Alaska menuju Selandia Baru. Jarak tempuh migrasi kedua jenis burung ini mencapai 13 ribu kilometer.
- Cerek Kernyut Kecil (Pluvialis dominica) bermigrasi dari Alleutians menuju Hawai dengan jarak tempuh 3.300 kilometer. Mereka terbang dengan jarak ribuan kilometer tanpa berhenti melewati Samudera Pasifik.
Burung Camar Artik (Sterna paradisaea). Sumber: nordfold.deviantart |
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Walter and Carsten, lebih dari 300 spesies burung berkembang biak di wilayah
Paleartik Barat yang bermigrasi selama perubahan suhu menjadi lebih dingin di
Afrika. Lihat listnya: Spesies Burung Migrasi di Afrika. Daftar ini diperbarui hingga tahun 2005, artinya sangat mungkin sekali terjadi
peningkatan spesies karena tekanan musim. Selain itu banyak dari jenis
burung-burung yang bermigrasi didunia mengalami ancaman.
Di Amerika banyak sekali jenis burung yang juga melakukan pergerakan musiman. Banyak dari jenis burung yang bermigrasi tersebut terancam karena degradasi habitat dan ganguan lainnya. Pada saat ini telah dikeluarkan
daftar jenis burung migrasi yang terancam punah dan dilindungi oleh undang-undang.
Sebanyak 386 jenis burung dilindungi, lihat daftarnya: FWS Birdlist
Bagaimana
dengan Indonesia?
Indonesia merupakan salah satu tempat persinggahan ratusan jenis burung pantai yang bermigrasi menuju Australia atau pulang ke Belahan Bumi Utara. Berbagai pantai di Jawa dan Sumatera selalu didatangi oleh ribuan burung pantai yang bermigrasi setiap musimnya. Sebagai contoh, di Delta Sungai Musi yang memiliki areal mangrove lebih dari 100 ribu hektar selalu didatangi 115.000 ekor burung pantai. Daerah ini menjadi salah satu lokasi terpenting persingahan burung pantai migran. Selain Delta Suangai Musi, daerah-daerah lainnya seperti Tanjung Datuk, Tanjung Bakung, Muara Angke, Delta Bengawan Solo, Suwung Bali dan Sumba NTT juga menjadi tempat persinggahan burung.
Indonesia merupakan salah satu tempat persinggahan ratusan jenis burung pantai yang bermigrasi menuju Australia atau pulang ke Belahan Bumi Utara. Berbagai pantai di Jawa dan Sumatera selalu didatangi oleh ribuan burung pantai yang bermigrasi setiap musimnya. Sebagai contoh, di Delta Sungai Musi yang memiliki areal mangrove lebih dari 100 ribu hektar selalu didatangi 115.000 ekor burung pantai. Daerah ini menjadi salah satu lokasi terpenting persingahan burung pantai migran. Selain Delta Suangai Musi, daerah-daerah lainnya seperti Tanjung Datuk, Tanjung Bakung, Muara Angke, Delta Bengawan Solo, Suwung Bali dan Sumba NTT juga menjadi tempat persinggahan burung.
Selain
burung pantai yang memiliki dominansi tertingi dalam bermigrasi, berbagai jenis
burung lainnya seperti raptor (pemangsa)
contohnya Alap-alap Cina (Accipiter
soloensis), Alap-alap Jepang (Accipiter
gularis) dan Sikep
Madu Asia (Pernis ptilorhyncus), Burung
Laut, dan Passerine juga melakukan migrasi dengan jarak yang lebih dekat.
Burung-burung melakukan migrasi, sedangkan manusia melakukan transmigrasi dan emigrasi. Ya, Semua makhluk hidup melakukan perjalanan dalam rangka mempertahankan hidup.
Referensi:
Howes, J., D.
Bakewell , and Y.R., Noor. 2003. Panduan
Studi Burung Pantai. Wetlands International-Indonesian Program. Bogor.
Tribunnews, Macroecology,
FWS, dan Birdlife International
0 komentar:
Post a Comment
Silahkah Berkomentar Sesuai Dengan Konten, Bisa Berupa Tanggapan, Kritik, Ataupun Saran. Terimakasih.