Gomumu yakin, sebagian besar pembaca pasti mengatakan " lucu ya"
Secara tidak sengaja gomumu menemukannya disekitar area kolam milik tetangga belakang rumah. #Wah kok bisa..
Memang area kolam tersebut tidak terawat dan ditumbuhi oleh tumbuhan air dan semak belukar. Pada saat hujan semak-semak tersebut menjadi terendam air kira-kira setinggi lutut orang dewasa. Nah, kondisi yang begini nih yang disukai oleh burung-burung air teresterial. Maksudnya jenis-jenis burung yang biasa hidupnya diatas permukaan tanah. Wah, memangnya ada ya burung yang hidup tidak diatas permukaan tanah??
Burung-burung teresterial memiliki daya terbang yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu tinggi. Mereka biasanaya mengandalkan rimbunnya semak untuk bersembunyi alias berkamuflase.
Ekspresi anak burung Bambangan "melongo dan mangap"
meminta makan :D
meminta makan :D
Nah, usut punya usut dari pengintaian gomumu ternyata anak burung ini adalah hasil percumbuan si merah alias burung "Bambangan". Mau lihat penampakannya saat dewasa? silahkan cari saja di tempat ia biasa nongkrong, di tempat om google :D
Burung bambangan memiliki nama ilmiah Ixobricus ibis. Bambangan termasuk jenis burung air dan sering ditemukan disekitar rawa, sungai, area persawahan, hingga kolam-kolam yang rimbun. Ia dimasukkan kedalam kelompok burung air karena selama hidupnya bergantung sepenuhnya pada perairan. Mulai dari mencari makan hingga mencari pasangan.
Ditempat gomumu, burung ini disebut dengan "Bangbangan" bukan "Bambangan". Dahulu persepsi gomumu disebut demikian karena bulunya memang berwarna kemerahan. Dalam bahasa jawa "abang" artinya "merah", sehingga disebut burung merah. Ditempat tinggal gomumu juga masih sering terlihat burung bambangan terbang, serta jenis-jenis burung air lainnya, seperti burung Blekok Sawah (Ardeola speciosa) dan Kuntul Kerbau ( Bubulcus ibis). Artinya ditempat gomumu lingkungannya masih mendukung untuk kehidupan jenis-jenis burung air.
Lantas bangaimana kondisi anak burung ini?
Saat gomumu menemukannya gomumu berfikir nanti orang lain juga bisa saja menemunkannya dan belum tentu akan dibiarkan begitu saja. Bisa-bisa jadi hewan peliharaan atau bahkan mainan ini. Sama-sama tahu lah sifat umum penghuni jagad Indonesia...
Saat pertama kali menemukannya gomumu hanya mengambil beberapa gambar lantas pergi meninggalkannya. Menurut gomumu akan jauh lebih baik seperti itu... siapa yang tidak setuju??
Burung adalah satwa liar yang harus memiliki survival dan kebebasan dialam. Kalau kita merasa kasihan dan malah ingin merawatnya tentu hal tersebut kurang bijak. Mereka punya hak kebebasan, seperti halnya kita semua "kemerdekaan". Bahkan pendahulu kita saja rela berdarah-darah untuk mendapatnnya. Masak kita mau jadi perampas hak bebas makhluk hidup.. weleh-weleh
Tapi tidak begitu saja, gomumu masih sampet menengok anakan si bambangan ini sekali dan memastikannya tidak diambil orang. Kalau berkali-kali gak enak sama induknya :D. Bukan itu, menurut beberapa kawan jika kita mengunjunginya akan membahayakan si burung itu sendiri. Si indukan akan merasa terancam karena sudah pasti ia tahu kehadiran manusia lewat jejak sekunder. Nah pada saat itu anakan bambangan tersebut sudah lumayan besar, bulu-bulunya juga sudah mulai banyak. Menurut perkiraan gomumu tidak sampai 1 bulan lagi mereka akan terbang bebas dari sarang.
Kebetulan selang 1 bulan gomumu meminta adik gomumu untuk menengok anak bambangan tersebut dan sssssssst. Ternyata mereka sudah tidak ada...
Ada kemungkinan mereka diambil orang.... :(
Tapi yang Gomumu yakini, mereka telah terbang bebas diangkasa. Mengitari langit didesa gomumu dan akan kembali membuat sarang disana. Salam hijau @Gomumu.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkah Berkomentar Sesuai Dengan Konten, Bisa Berupa Tanggapan, Kritik, Ataupun Saran. Terimakasih.