Masing-masing koloni manusia, yang identik kita sebut sebagai "negara", masing-masing berlomba untuk maju. Kemajuan yang buta tersebut mendorong berubahnya kapasitas ruang untuk kebutuhan manusia. Areal hutan ditebang digunakan untuk membangun fasilitas masyarakat. Bahkan hutan yang tersisapun tak terlepas dari sentilan tangan-tangan jahil sehingga kondisinya tidak alami lagi. Perilaku yang buruk dalam tatanan masyarakat turut menyumbang kerusakan alam dan lingkungan yang ada. Sampah, limbah industri dan masyarakat, serta polusi kendaraan dan pabrik adalah masalah klasik dan krusial yang selalu menguntit kehidupan manusia modern. Ulah dari tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab dan menutup mata untuk mengenyangkan isi perut sendiri.
Perangai yang buruk sudah barang tentu akan menambah semrawutnya lingkungan kita. Perhatikan saja, bagaimana keadaan Ibukota tercinta kita.. hemm, indah bukan?
Ya, tentu sangat indah jika kita pandang dari luar pulau Jawa..
Tidak dimanapun, disetiap sudut kota ada sampah berjubel. Sanitasi yang buruk ditambah perilaku sewenang-wenang dan egosentris menghasilkan hitamnya perairan kita.
Apakah pembaca termasuk perangai yang Gomumu bahas diatas? :D jika iya ya tidak apa-apa :D
Setiap perilaku adalah hasil dari pendidikan yang kompleks, tidak ada yang dipersalahkan.
Tapi Gomumu yakin setiap manusia meginginkan keasrian dan kenyamanan. Hal tersebut adalah sifat dasar manusia. Yang ada hanyalah sifat malas, seperti malas membuang sampah pada tempatnya. Oleh karena itu sikap peduli terhadap lingkungan menjadi sangat perlu dimiliki oleh semua pembaca gomumu. Jika saja semua peduli pada lingkungan, maka kita akan melihat wajah Ibukota tercinta jauh lebih baik dari saat ini.
Dalam ajaran kepercayaan apapun menjaga lingkungan adalah bagian dari unsur kebaikan. Tindakan-tindakan kecil akan menghasilkan perubahan yang besar jika dilakukan oleh banyak orang, Oleh karena itu pada bahasan ini Gomumu mencoba memberikan langkah-langkah kecil namun memiliki dampak positif bagi diri kita, orang lain, lingkungan, dan semoga planet bumi tercinta. Start...
- Untuk langkah kecil pertama adalah "Membaca"
Mengapa membaca? membaca adalah hal positif yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki tingkat kesadaran dan kepedulian kita untuk menjaga Bumi. Lantas apakah hal ini dapat berpengaruh terhadap diri kita? Tergantung apakah tulisan tersebut berkesan pada diri kita atau tidak. Yang pasti dengan membaca kita akan menjadi lebih terbuka.
Simpel saja, Om google punya segudang informasi tak terhingga mengenai lingkungan. Ketikkan saja salah satu keyword misalkan "jumlah sampah yang dihasilkan dalam satu hari di Jakarta", "prediksi kiamat air", "mencairnya es di kutub utara dan pucak jayawijaya" dll. Pasti dari salah satu artikel ada yang mengetuk kesadaran kita :D. Bahwa kita adalah bagian dari planet bumi tercinta. Setiap perubahan yang ada kita akan ikut bertanggung jawab. Semoga dengan banyak membaca akan merangsang sikap peduli kita. - Membuat Daftar Kecil
Mari membuat daftar kecil sekedar untuk corat-coret. Point'nya adalah mencatat tindakan-tindakan negatif yang kita lakukan sendiri terhadap lingkungan. Hampir semua orang pasti melakukannya, seperti merokok dan membuang asap rokok sembarangan, membuang bungkus permen sembarangan, lupa mematikan lampu dan keran, lupa mematikan televisi dan laptop, tangan sering jahil motel bunga dan daun disana-sini, boros kertas dan tisu, dan lain sebagainya.
Apakah kita semua sadar bahwa tindakan-tindakan sepele diatas ikut berkontribusi dalam merusak lingkungan? Benarkah tindakan diatas turut berperan dalam merusak planet bumi tercinta?
Baik, gomumu berikan sedikit penjelasan... bagaimana seandainya jika semua penududuk didunia berfikir membuang sampah adalah hal sepele? toh hanya sekecil bungkus permen saja kan! Itulah yang terjadi di Ibukota tercinta kita. Hal sepele jika dilakukan banyak orang akan menimbulkan dampak yang besar. Lain hal lagi, apakah kita menyepelekan sebuah kertas? apakah pembaca tahu bahwa setidaknya untuk membuat 16 rim kertas kita harus menebang 1 buah pohon? dan hampir 2 hektar perjam hutan didunia hilang akibat penebangan pohon untuk dijadikan kertas? lagi, 6 ton kertas yang diproduksi turut menyumbang efek global warming setara dengan CO2 yang dihasilkan oleh mobil selama setengah tahun!
- Memulai
Memulai adalah hal yang paling sulit dilakukan. Sampai-sampai ada pepatah kuno dari negeri Tiongkok mengatkan, 1000 langkah tidak akan pernah ada tanpa adanya langkah pertama. Begitulah penting dan sulitnya untuk sekedar memulai. Darimana kita harus memulainya? " keyakinan" keyakinan untuk berbuat dan menjadi lebih baik. Keyakinan bahwa kita adalah bagian dari planet bumi tercinta.
Baik, dari daftar yang kita buat diatas mari pikirkan solusinya dan lakukan perbaikan mulai dari yang paling mudah dilakukan. Tulis olusi dan perbaikan tersebut masih dalam catatn diatas. Misalkan, kita sering lupa membuang bungkus permen... gampang saja maka sediakan kotak sampah, dimobilpun dapat diletakkan kotak sampah mini. Jika terpaksa tidak ada kotak sampah mari masukkan dahulu disaku atau kantong, jika ada kotak sampah barulah kita buang. Jika kita sering lupa mematikan lampu, keran, dan alat-alat elektronik tidak ada salahnya kita buat alarm di hanphone atau jam, serta catatan kecil kita sebagai pengingat. Mungkin sepele namun hal ini akan membantu mengatasi sifat lupa kita.
Solusi dan perbaikan diatas hanyalah sebagai contoh kecil saja. Silahkan pembaca yang melakukan perbaikan karena pembacalah yang tahu sifat pembaca sendiri. Perbaikan ini harus dilakukan tanpa berat hati dan konsisten, jangan sampai kalah dengan rasa malas. Gomumu yakin pasti dalam beberapa waktu pembaca akan melakukannya tanpa sadar karena terbiasa. Sehabis makan permen atau snack mata akan mencari keberadaan si kotak sampah.
Bagaimana jika seandainnya 80% dari mayarakat Jakarta ikut melakukannya? muka Jakarta pasti akan jauh lebih kinclong! - Menanam
Sembari menjalani langkah-langkah diatas mari kita "menanam pohon". Menanam adalah gerakan utama yang dilakukan poleh ara penggiat lingkungan. Saking pentingnya sampai-sampai ada gerakan "1 orang 1 pohon" dan "gerakan 1 juta pohon". Apakah pembaca tahu dari sekian banyak celoteh dari berbagai pihak, program pemerintah tersebut ternyata tidak efektif terlaksana? Ada yang mengatakan ribuan pohon mati lantaran tidak adanya perawatan pasca tanam. Hal ini menjadi pelajaran untuk kita. Tidak usah muluk-muluk, tidak perlu banyak-banyak, tetapi harus konsisten dan diperhatikan.
Luangkanlah waktu untuk menanam pohon. Tidak usah banyak-banyak, 1 pohon saja sudah cukup. Tetapi harus dirawat hingga tumbuh besar ya. Menanam pohon tidaklah amat sulit dilakukan. Hanya bermodalkan bibit pohon+pupuk kandang+air+cangkul+ dan kemauan untuk berkotor-kotor :D.
Jauh lebih asik jika kita mencari bibit sendiri. Carilah pohon besar nan rindang seperti pohon mahoni, akasia, sempur, jambu, jambon dll. Pohon buah seperti pohon manga, jambu, dan belimbing bisa menjadi pilihan yang baik. Lijat di bawah pohon yang rindang tersebut ada atau tidak bibit yang tumbuh ditanah. Jika ada dapat dipindahkan kedalam ember beserta tanahnya menggunakan cangkul. Ingat, akarnya jangan sampai putus ya. Selain mencari bibit secara langsung bisa juga dengan menggunakan cangkok. Apakah pembaca belum mengetahui cara mencangkok pohon? mungkin tips berikut ini dapat menjadi referensi: cara mencangkok pohon (Departemen Pertanian)
Untuk melakukan penanaman dan perawatan dapat dicari tipsnya di Om Gooogle. Sekali lagi Gomumu ingatkan, pohon ini harus dirawat karena ia juga makhluk bernyawa. Jadi rawatlah pohon ini seperti halnya merawat hewan kesayangan. Bila perlu pohon ini kita berikan nama.
Perubahan yang paling baik adalah perubahan pola pikir. Dengan melaksanakan langkah-langkah diatas tentu tidak akan merubah muka bumi menjadi hijau. Namun yang paling penting adalah berpikir dengan sadar bahwa segala tindakan negatif walaupun hanya sekecil bungkus permen akan berdampak besar bagi lingkungan. Jika pola pikir semua orang seperti ini maka yang akan kita lihat dimasa yang akan datang adalah keasrian dan hijaunya bumi ini. Salam Hijau @Gomumu
0 komentar:
Post a Comment
Silahkah Berkomentar Sesuai Dengan Konten, Bisa Berupa Tanggapan, Kritik, Ataupun Saran. Terimakasih.