Terumbu karang adalah ekosistem terpenting dilautan. Terumbu karang merupakan rumah bagi sebagian besar biota laut, mulai dari ikan hingga tumbuhan laut seperti ganggang. Selama lebih dari 500 juta tahun terumbu karang dibumi telah terbentuk dan dianggap setara dengan hutan hujan tropis didaratan.
Sayangnya surga bawah laut ini perlahan-lahan mengalami kerusakan. Rusaknya terumbu karang ini disebabkan oleh banyak faktor, baik kerusakan yang disebabkan oleh aktifitas manusia maupun kerusakan-kerusakan lain secara alami.
Tahukah pembaca Gomumu bahwa karang adalah makhluk hidup yang bisa saja mati?
Jika kita berada dipantai kita sering menemukan karang yang bentuknya seperti batu berwarna putih. Karang tersebut adalah karang yang telah mati. Baca: Terumbu karang adalah hewan, bagaimana ia makan?
Keindahan Pantai dengan Terumbu Karang |
Polip yang mati atau pergi dari mangkuk pertumbuhannya akan menghentikan proses pembentukan batu kapur. Akibatnya batu kapur menjadi putih tak ada kehidupan (coral bleaching). Kondisi ini dapat terjadi saat polip mendapat tekanan lingkungan, seperti kurangnya cahaya sebagai sumber makanan polip, pemangsaan oleh bintang laut berduri, suhu, dan salinitas yang tidak sesuai bagi si polip dan lain-lain.
Lumpur dan sampah plastik akan menghalangi cahaya matahari yang dibutuhkan para polip, kemudian polip tersebut akan pergi atau bahkan mengalami kematian. selain itu mengebom ikan, penggunaan racun ikan, pestisida, tumpahan minyak, penggunaan jangkar kapal dan alat tangkap ikan secara sembarangan juga dapat merusak terumbu karang.
Polip yang pergi atau mati akan menyisakan kerangka seperti batu kapur yang sering kita temukan dipinggir pantai. Nah inilah yang kita sebut dengan "karang mati".
Karang yang telah mati (coral bleaching) |
Terumbu karang sangat rentan terhadap wabah penyakit. Adanya bakteri, protozoa, jamur, dan virus dapat saja mengancam dan merusak terumbu karang. Berbagai tekanan faktor fisik dan kimia seperti peningkatan suhu permukaan laut, radiasi ultraviolet, masuknya unsur hara hara dan polutan diperairan dapat menyebabkan terumbu karang sakit dan mati.
Terumbu karang sangatlah sensitif dan biasanya tumbuh di perairan yang rendah unsur hara atau nutrisi. Peningkatan unsur-unsur seperti Nitrogen, Pospat, dan Kalium akan membunuh terumbu karang. Penggunaan pupuk ataupun mineral yang terbawa dari sungai menuju laut dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang. Selain itu perairan dengan nutrisi tinggi biasanya akan menyebabkan rumput laut tumbuh terlalu cepat dan menjadi pesaing terumbu karang.
Dilingkungan alaminya terumbu karang memiliki beberapa predator alami seperti ikan kakak tua (parrotfish), Cacing Laut, Teritip, Kepiting dan beberapa jenis Kerang (gastropoda). Predator alami yang dapat merusak terumbu karang adalah Bintang Laut Berduri (Acanthaster plancii). Dalam sekali serangan koloni bintang laut berduri dapat merusak terumbu karang hingga ratusan meter persegi.
Terumbu Karang Indonesia
Indonesia memiliki wilayah laut berkarang seluas 51.020 kilometer persegi, 17 persen dari total wilayah terumbu karang dunia. Jumlah ancaman terhadap terumbu karang Indonesia tersebut juga sangat besar mencapai angka 82 persen. Berbagai macam kerusan terumbu karang terjadi di perairan Indonesia. Fakta yang sangat miris bahwa Indonesia adalah eksportir karang terbesar di dunia. Sekitar 500 ton karang di ekspor Indonesia setiap tahunnya dan lebih banyak lewat pasar gelap.
Kerusakan terumbu karang Indonesia banyak disebabkan oleh aktivitas manusia. Penggunaan alat tangkap ikan yang merusak karang, racun sianida, dan penggunaan bahan peledak masih sangat umum mewarnai dunia nelayan Indonesia. Sebagai contoh Gomumu ambil berita yang diterbitkan oleh media Inggris tentang kerusakan terumbu karang di Kepulauan Komodo. Disebutkan Kepulaun Komodo merupakan salah satu wilayah perairan paling spektakuler di Asia, penuh dengan kehidupan laut berwarna-warni. Beberapa bulan yang lalu dibeberapa tempat ditemukan kerusakan dan kehancuran terumbu karang akibat nelayan yang menggunakan bahan peledak dan sianida. Baca juga: ancaman dan kerusakan terumbu karang dunia.
Temuan kerusakan terumbu karang ini membuka mata kita bahwa secara umum beginilah kondisi perairan laut kita. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian terumbu karang membuat cara-cara instan yang tidak ramah lingkungan terus dilakukan.
Sebenarnya ini hanyalah sebagian kecil kerusakan terumbu karang dari banyak kerusakan yang telah terjadi. Kalau mau kita lihat lagi tentu masih banyak sekali penyebab-penyebab lain yang bahkan jauh lebih merusak, seperti penggunaan alat tangkap ikan. Kita dapat berberan melindungi terumbu karang kita. Dengan apa? dengan berbagi informasi tentang pentingnya terumbu karang kepada keluarga dan orang-orang terdekat kita. Salam Hijau, Lestari Terumbu Karang Indonesia.. ! @Gomumu.
Kerusakan Terumbu Karang di Tatawa Besar, Pulau Komodo. Sumber: thestar.com
biasanya itu karena di BOM mas,,, hehe katanya sih gitu,, ambil ikan dengan cara BOM jadi efeknya kena ke terumbu karang juga :)
ReplyDeletekeren2 gambarnya yang belum rusak karangnya
#kunbal
Biasanya sih karena bom ikan, tapi kalau yang diartikel ini karena racun sianida. Orang biasanya menyebutnya dengan 'putas'. Saya ambil foto ini dari warta UK.
DeleteKalau terumbu karang yang kena bom ada bekas lubangnya... Kebetulan saya pernah liat sendiri saat nyelam di teluk lampung. Wah miris sekali deh.... padahal untuk kemblai lagi seperti semula membutuhkan waktu minimal "30 tahun"
perlu adanya peran pemerintah dan yang paling penting adalah kesadaran masyarakat itu sendiri :)
ReplyDelete