• Kondisi Hutan Mangrove di Lampung.

  • Mengenali Bahaya Penyakit Asam Urat.

  • Biologi Tanaman Gulma.

  • Sistem Pencernaan Pada Manusia.

New Post

Rss

27 May 2014
Hylarana picturata: Jenis Katak Totol dari Sumatra

Hylarana picturata: Jenis Katak Totol dari Sumatra

Katak Sumatera
Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati yang tidak terhingga. Banyak dari flora dan fauna Indonesia adalah flora-fauna endemik, atau hanya bisa ditemukan di Indonesia saja. Flora dan fauna Indonesia yang khas tersebut adalah anugerah yang harus disyukuri bangsa ini.  

Sebagai salah satu pulau dengan kekayaan herpetofauna endemik terbesar di Indonesia, Sumatra menyimpan kekayaan jenis reptil dan amfibi yang belum banyak tereksplor. Banyak sekali jenis reptil dan amfibi yang sangat khas, memiliki nilai estetika tinggi. Banyak amfibi atau jenis-katak dipulau sumatera juga endemik Indonesia, dan banyak sekali yang endemik Sumatera.

Salah satu jenis amfibi yang Gomumu bahas kali ini adalah Katak Totol Bergaris dari Sumatera bernama Hylarana picturata. Meskipun katak ini dapat juga ditemukan di Kalimantan dan Semenanjung Malaysia Hylarana picturata adalah katak yang lumayan jarang ditemui di Sumatera secara umum. Mengapa demikian?? hal ini dikarenakan Hylarana picturata adalah katak yang hidup pada daerah yang masih alami seperti hutan primer dan daerah sedikit terganggu.
Hylarana picturata Sumatera. Doc. Gomumu 2014
Di Sumatera Hylarana picturata menempati sungai-sungai kecil yang masih jernih di hutan. Oleh karena itu kita jarang sekali menemukan katak ini disekitar kita. Berubahnya lingkungan alami meraka tak ubahnya seperti sebuah kiamat. Lingkungan yang tercemar membuat katak sumatera initerancam dan mati.

Keunikan? 
Apa yang ada dibenak Pembaca Gomumu saat melihat foto Hylarana picturata dibawah ini?
Ternyata Indonesia sangat kaya, ya?
Motif totol berwarna orange pada bagian dorsal (punggung) sangat menawan..
Bahkan pada beberapa katak motif ini tampah lebih terang menyala terlihat seperti seekor katak beracun.


Beracun?
Apakah katak Sumatera ini beracun?
Jika Pembaca Gomumu lihat sepintas Hylarana picturata seperti katak-katak yang ada di Amazon bukan?
Hylarana picturata Ditemukan di Pinggir Sungai Kecil. Doc. Gomumu 2014

Informasi penting yang perlu Pembaca Gomumu ketahui bahwa sampai saat ini belum pernah ditemukan katak Indonesia beracun yang dapat mengakibatkan kematian !!
Katak sumatera Hylarana picturata ini sama sekali tidak beracun. 

Jenis katak yang dapat mengaluarkan racun lebih banyak dari famili Bufonidae yaitu kodok, atau kita sering menyebutnya "kodok bangkong". Kodok bangkong ini adalah kodok buduk yang sering kita temukan bersembunyi dibawah kolong atau batu. Racun yang dikeluarkan juga tidak berbahaya. Racun tersebut dikeluarkan dari totol-totol yang ada di kulitnya. Jika kita memegang kodok ini Saran dari Gomumu cukuplah hanya dengan mencuci tangan menggunakan air bersih saja, tanpa menggunakan sabun.

Perlu Pembaca Gomumu ketahui juga, bahwa mitos tentang air seni katak yang dapat menyebabkan penyakit kulit seperti kadas dan kudis juga tidaklah benar!
Menurut ilmuan biologi, air seni katak seperti halnya air seni hewan-hewan lain. Tidak ada kandungan racun pada air seni katak. Justru racun seekor katak terletak pada kulitnya..


Demikian ulasan menganai katak Sumatera nan unik ini. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah pengatahuan kawan-kawan semua. Salam hijau @Gomumu.



Ikan Pari Manta Terbesar dan Tidak Beracun

Ikan Pari Manta Terbesar dan Tidak Beracun

Ikan Pari Manta adalah salah satu jenis ikan pari terbesar di dunia. Dengan menyandang gelar sebagai ikan pari terbesar, ikan pari manta adalah penghuni lautan yang terlihat menakutkan bagi sebagian orang yang tidak tahu.

Ikan pari terbesar ini ternyata lebih ramah dari jenis ikan pari lainnya karena ikan pari manta tidak memiliki sengat serta tidak agresif. Apakah pembaca Gomumu pernah melihat ikan pari terbesar ini?


Pari Manta memiliki lebar tubuh hingga 7 meter. Lebar tubuhnya diukur dari ujung sirip dada (Seperti Sayap) ke ujung sirip lainnya. Ada beberapa laporan yang menyebutkan bahwa lebar sayap pari manta hingga 9 meter. Dengan ukurannya yang besar pari manta selain ikan pari terbesar juga sebagai ikan pari terberat. Pari Manta beratnya sampai beberapa ton. 

Perbandingan Ikan Pari Manta dan Seorang Penyelam
Ikan Pari Manta dapat ditemukan di lautan tropis di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Diindonesia ikan pari manta dapat ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur, terutama banyak ditemukan diperairan papua yang memang habitatnya masih cukup baik bila dibandingkan diwilayah lainnya. Perairan negara kita yang menjadi habitat pari manta harus membuat kita berbangga hati. Kekayaan negeri kita memang tidak terhingga.Ada 3 spesies dari genus Manta, yaitu:
  1. Manta birostris  
  2. Manta hamiltoni   
  3. Manta raya

Pari Manta bergerak memakai sirip dadanya dengan cara mengombakkannya dari bagian dekat kepala hingga ke belakang tubuh sehingga saat dilihat, pari manta seolah-olah sedang terbang di dalam laut.

Ciri khas manta adalah memiliki sepasang sirip kepala yang menyerupai "tanduk" di dekat mulutnya. Tanduk ini digunakan untuk membantu memasukkan air laut yang mengandung plankton. Plankton-plankton yang jumlahnya jutaan itu adalah makanan favorit ikan Pari Manta.

Pari manta merupakan salah satu primadona bagi para penikmat surga bawah air (Penyelam), karena ikan eksotik ini merupakan jenis ikan pari tak beracun (tidak memiliki sengat) seperti kebanyakan jenis pari lainnya. Ekor manta sendiri lebih pendek dibandingkan dengan ekor ikan pari kebanyakan dan tidak bersengat. 

Karena pari manta ini tidak memiliki sengat dan tidak beracun persepsi kita terhadap ikan pari manta harus positif. Apakah pembaca Gomumu tahu Stave Irwin sang Pemburu Buaya?
Ia adalah pembawa acara TV alam liar terkenal yang ditayangkan diseluruh dunia termasuk Indonesia. Kematiannya pada 26 Desember 2006 akibat sengatan ikan pari membuat banyak orang berkabung. Dalam kasus Stave Erwin ini jenis ikan pari yang menewaskannya bukanlah jenis ikan pari manta, melainkan jenis ikan pari bersengat. Jenis ikan pari ini mampu menusukkan sengat dibagian ujung ekornya saat merasa terancam.

Meskipun Ikan Pari Manta tidak memiliki racun atau sengat, secara naluriah saat terancam merekapun akan cendrung protektif.  Semua makhluk hidup termasuk ikan pari manta memiliki pertahanan. Bahkan makhluk hidup terlemah sekalipun memiliki pertahanan diri sehingga mereka dapat survive di alam. Yang perlu Gomumu informasikan disini bahwa jenis ikan pari manta tidak memiliki sistem pertahanan diri berupa racun atau sengat.


Sebagai negara yang memiliki kekayaan sumberdaya hayati termasuk Ikan Pari Manta, Indonesia sepatutnya bisa lebih bangga. Spot Pari Manta dapat menjadi wisata potensial untuk dikembangkan. Mengingat negara kita adalah negara maritim, pengembangan wisata bahari yang berwawasan lingkungan harus semakin ditingkatkan.
26 May 2014
Proses Terumbu Karang Makan

Proses Terumbu Karang Makan

Terumbu Karang sebenarnya adalah makhluk hidup berupa hewan kecil yang disebut sebagai “Polip”. Hewan Polip ini ukurannya sangatlah kecil, kira-kira sebesar kepala korek api. Bentuk polip ini mirip dengan ubur-ubur terbalik, dengan tentakel menghadap keatas.

Kapan dan Bagaimana Karang Makan? 
Karena karang atau polip adalah makhluk hidup, dia juga memiliki ciri-ciri seperti makhluk hidup lainnya. Makanan dari polip adalah plankton, yaitu hewan dan tumbuhan yang ukurannya sangat kecil. Contoh dari plankton ini adalah larva kepiting, larva udang, tumbuhan kecil dan lain-lain.  
Koloni Polip Terumbu Karang

Disekeliling mulut polip karang terdapat serangkaian tentakel. Umumnya pada siang hari tentakel polip akan menutup, sedangkan pada malam hari akan terbuka. Pada tentakel polip terdapat sel penyengat (nemetocyst) yang berfungsi melumpuhkan para plankton. Plankton yang telah dilumpuhkan masuk kedalam mulut polip dengan bantuan pergerakan tentakel tadi. Dari sini polip mendapatkan 1/5 total kebutuhan energinya. Sisanya didapatkan dari cahaya matahari. Didalam jaringan kulit polip hiduplah alga yang di sebut dengan “zooxanthellae”. Alga ini berfotosintesi dengan bantuan cahaya matahari tadi dan energi yang dihasilkan dibagikan secara gratis kepada polip. Analoginya polip mempunyai ladang dibawah kulitnya yang menyediakan sumber energi secara gratis.
Pengobatan Kuno Aromaterapi

Pengobatan Kuno Aromaterapi


Pengobatan Aromaterapi: Aromaterapi adalah ekstrak minyak essensial yang diperoleh dari tumbuhan dan mempunyai efek menyembuhkan bagi tubuh dan pikiran.

Aromaterapi merupakan salah satu contoh pengobatan alternatif kuno. Aromaterapi telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu oleh orang-orang diseluruh dunia. Orang-orang Mesir Kuno telah biasa menggunakan aromaterapi pada saat mandi, pijat, disaat menguburkan orang yang meninggal, kosmetik, memurnikan udara, serta pengawetan mayat (mumifikasi). 

Ternyata bukan hanya orang mesir kuno, orang-orang Cina Kuno dan suku Maya sering memanfaatkan minyak essensial ini. Bahkan hippocartes (bapak kedokteran modern) menggunakan aromaterapi sebagai antiseptik. Saat itu antiseptik untuk membunuh kuman belum diciptakan. Hippocartes menggunakan aromaterapi dan penyemprotan wewangian untuk membebaskan dari penyakit. Namun aromaterapi mulai ditinggalkan seiring ditemukannya antiseptik untuk membunuh kuman, karena antiseptik  lebih cepat dan praktis.

Di era sekarang ini, ternyata orang-orang mulai menggunkan aromaterapi lagi. Memang, aromaterapi memiliki kekuatan tersendiri bagi para pemakainya. Aromaterapi atau wewangian selain sebagai antiseptik adalah obat yang dapat menstabilkan hormon tubuh. Aromaterapi akan menstimulus syaraf melalui indera penciuman, lalu otak kecil akan mensekresikan zat kimiawi pada kelenjar untuk memproduksi hormon. Oleh karena itu, efek yang ditimbulkan adalah membangkitkan semangat, menyegarkan (refresh) dan menenangkan jiwa (relaksasi). Aromaterapi sekarang banyak digunakan di seluruh dunia seperti di rumah sakit, pusat rehabilitasi jiwa, pusat meditasi, salon kecantikan, spa dll.

Referensi: Pipit, P dan R, Diah. 2007. Teknologi dan Kesehatan Tubuh. Ganeca Exact.
                Jakarta
Kerusakan Terumbu Karang di Indonesia

Kerusakan Terumbu Karang di Indonesia

Kerusakan Terumbu Karang 
Terumbu karang adalah ekosistem terpenting dilautan. Terumbu karang merupakan rumah bagi sebagian besar biota laut, mulai dari ikan hingga tumbuhan laut seperti ganggang. Selama lebih dari 500 juta tahun terumbu karang dibumi telah terbentuk dan dianggap setara dengan hutan hujan tropis didaratan. 

Sayangnya surga bawah laut ini perlahan-lahan mengalami kerusakan. Rusaknya terumbu karang ini disebabkan oleh banyak faktor, baik kerusakan yang disebabkan oleh aktifitas manusia maupun kerusakan-kerusakan lain secara alami.

Tahukah pembaca Gomumu bahwa karang adalah makhluk hidup yang bisa saja mati?
Jika kita berada dipantai kita sering menemukan karang yang bentuknya seperti batu berwarna putih. Karang tersebut adalah karang yang telah mati. Baca: Terumbu karang adalah hewan, bagaimana ia makan?

Keindahan Pantai dengan Terumbu Karang
Perlu Pembaca Gomumu ketahui bahwa terumbu karang seperti batu yang kita jumpai dipinggir pantai sebenarnaya dibuat oleh makhluk kecil bernama "Polip". Rusaknya terumbu karang terjadi apabila polip yang membentuk kerangka kapur mati atau pergi. 

Polip yang mati atau pergi dari mangkuk pertumbuhannya akan menghentikan proses pembentukan batu kapur. Akibatnya batu kapur menjadi putih tak ada kehidupan (coral bleaching). Kondisi ini dapat terjadi saat polip mendapat tekanan lingkungan, seperti kurangnya cahaya sebagai sumber makanan polip, pemangsaan oleh bintang laut berduri, suhu, dan salinitas yang tidak sesuai bagi si polip dan lain-lain. 

Lumpur dan sampah plastik akan menghalangi cahaya matahari yang dibutuhkan para polip, kemudian polip tersebut akan pergi atau bahkan mengalami kematian. selain itu mengebom ikan, penggunaan racun ikan, pestisida, tumpahan minyak, penggunaan  jangkar kapal dan alat tangkap ikan secara sembarangan juga dapat merusak terumbu karang.

Polip yang pergi atau mati akan menyisakan kerangka seperti batu kapur yang sering kita temukan dipinggir pantai. Nah inilah yang kita sebut dengan "karang mati".
Karang yang telah mati (coral bleaching)

Terumbu karang sangat rentan terhadap wabah penyakit. Adanya bakteri, protozoa, jamur, dan virus dapat saja mengancam dan merusak terumbu karang. Berbagai tekanan faktor fisik dan kimia seperti peningkatan suhu permukaan laut, radiasi ultraviolet, masuknya unsur hara hara dan polutan diperairan dapat menyebabkan terumbu karang sakit dan mati.

Terumbu karang sangatlah sensitif dan biasanya tumbuh di perairan yang rendah unsur hara atau nutrisi. Peningkatan unsur-unsur seperti Nitrogen, Pospat, dan Kalium akan membunuh terumbu karang. Penggunaan pupuk ataupun mineral yang terbawa dari sungai menuju laut dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang. Selain itu perairan dengan nutrisi tinggi biasanya akan menyebabkan rumput laut tumbuh terlalu cepat dan menjadi pesaing terumbu karang.

Dilingkungan alaminya terumbu karang memiliki beberapa predator alami seperti ikan kakak tua (parrotfish), Cacing Laut, Teritip, Kepiting dan beberapa jenis Kerang (gastropoda). Predator alami yang dapat merusak terumbu karang adalah Bintang Laut Berduri (Acanthaster plancii). Dalam sekali serangan koloni bintang laut berduri dapat merusak terumbu karang hingga ratusan meter persegi.

Terumbu Karang Indonesia

Indonesia memiliki wilayah laut berkarang seluas 51.020 kilometer persegi, 17 persen dari total wilayah terumbu karang dunia. Jumlah ancaman terhadap terumbu karang Indonesia tersebut juga sangat besar mencapai angka 82 persen. Berbagai macam kerusan terumbu karang terjadi di perairan Indonesia. Fakta yang sangat miris bahwa Indonesia adalah eksportir karang terbesar di dunia. Sekitar 500 ton karang di ekspor Indonesia setiap tahunnya dan lebih banyak lewat pasar gelap.

Kerusakan terumbu karang Indonesia banyak disebabkan oleh aktivitas manusia. Penggunaan alat tangkap ikan yang merusak karang, racun sianida, dan penggunaan bahan peledak masih sangat umum mewarnai dunia nelayan Indonesia. Sebagai contoh Gomumu ambil berita yang diterbitkan oleh media Inggris tentang kerusakan terumbu karang di Kepulauan Komodo. Disebutkan Kepulaun Komodo merupakan salah satu wilayah perairan paling spektakuler di Asia, penuh dengan kehidupan laut berwarna-warni. Beberapa bulan yang lalu dibeberapa tempat ditemukan kerusakan dan kehancuran terumbu karang akibat nelayan yang menggunakan bahan peledak dan sianida. Baca juga: ancaman dan kerusakan terumbu karang dunia.

Temuan kerusakan terumbu karang ini membuka mata kita bahwa secara umum beginilah kondisi perairan laut kita. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian terumbu karang membuat cara-cara instan yang tidak ramah lingkungan terus dilakukan.


Sebenarnya ini hanyalah sebagian kecil kerusakan terumbu karang dari banyak kerusakan yang telah terjadi. Kalau mau kita lihat lagi tentu masih banyak sekali penyebab-penyebab lain yang bahkan jauh lebih merusak, seperti penggunaan alat tangkap ikan. Kita dapat berberan melindungi terumbu karang kita. Dengan apa? dengan berbagi informasi tentang pentingnya terumbu karang kepada keluarga dan orang-orang terdekat kita. Salam Hijau, Lestari Terumbu Karang Indonesia.. ! @Gomumu.
Kerusakan Terumbu Karang di Tatawa Besar, Pulau Komodo. Sumber: thestar.com
Burung Paruh Katak Indonesia (Indonesian Frogmouth)

Burung Paruh Katak Indonesia (Indonesian Frogmouth)

Kebanyakan burung yang makanannya serangga beraktifitas pada siang hari (Diurnal), namun ada beberapa tipe pemakan serangga yang beraktifitas dimalam hari (Nokturnal). Di Indonesia sendiri hanya sedikit burung  "Pemakan Serangga yang  Bersifat Nokturnal". Di Indonesia diketahui hanya 2 suku burung yang memiliki sifat pemakan serangga sekaligus nokturnal, yaitu: Burung Cabak (Caprimulgidae) dan Burung Paruh Katak (Podargidae). 
 
Burung Paruh katak (Suku - Podargidae)
Burung Paruh Katak (Frogmouth) memiliki hubungan dekat dengan burung cabak, oleh karena itu disebut juga dengan cabak. Berbeda dengan burung cabak, burung paruh katak lebih suka berada didalam hutan ketimbang menangkap serangga di daerah terbuka. Dinamakan paruh katak karena memiliki paruh yang sangat lebar. Paruh ini digunakan untuk menagkap serangga yang ada di lantai hutan. Serangga-seranggga kecil yang banyak terdapat pada serasah biasanya menjadi sasaran empuk si paruh katak ini. Berikut 2 spesies dari suku burung paruh katak yang ada di Indonesia:


1. Cabak Wono/  javan Frogmouth (Batrachostomus javensis)

Burung paruh katak  yang mudah dikenali dengan ukuran (25 cm) dan memiliki kepala yang besar berwarna seperti kulit pohon. Jantan berwarna keabu-abuan, betina berwarna coklat kemerah-merahan dengan kepala yang besar serta rambut-rambut kasar menyerupai cincin disekeliling paruh. Sesuai dengan judul artikel ini, cabak wono bersifat nokturnal. Pada siang hari ia biasa bertengger dengan posisi badan sangat tegak dengan paruh keatas dan mata tertutup, kadang ditemukan berpasangan. Sarang cabak wono berbentuk cawan kecil terbuat dari bulu-bulu halus, lumut dan potongan kulit pohon, terletak diatas cabang kecil dan datar, tidak jauh dari permukaan tanah. 




 2. Cabak Wono Tandok/ Long Tailed Frogmaouth (Batrachostomus cornutus)

Paruh Katak berukuran sedang (23 cm) yang dapat dibedakan antara jantan dan betinanya. Warna bulu cabak wono tandok cukup beragam, mulai dari hitam suram, putih, agak coklat, sampai kemerah-merahan. Iris burung ini berwarna kuning, sedangkan paruh bagian atas berwarna coklat tua dan bagian bawah kehijau-hijauan. Burung cabak wano tandok menyukai daerah hutan sekunder dan areal tepi hutan. Beristirahat pada dahan yang rendah di siang hari, kadang-kadang dengan paruh terbuka.






 

Selain 2 jenis burung paruh katak diatas di Indonesia masih dapat di jumpai jenis burung paruh katak lainnya, yaitu Palawan Frogmouth (Batrachostomus chaseni) dan Bornean Frogmouth (Batrachostomus mixtus). Burung -burung tersebut termasuk burung paruh katak yang jarang dijumpai. Diindonesia sendiri referensi ilmiah mengenai kedua jenis burung paruh katak tersebut masih sedikit. Jika ada pembaca yang mengatahui sumber ilmiah mengenai kedua jenis burung tersebut dapat berkenan menghubungi gomumu supaya artikel ini menjadi informasi yang lebih lengkap lagi. Terimakasih, Salam Hijau @Gomumu.

Sumber: Mackinonnon, John. 1991. Panduan Lapangan Pengenalan Burung-Burung di Jawa dan Bali. Gajah Mada University Press. Bulak Sumur. Yogyakarta 

Link: Jendelmu


Burung Cabak (Burung Nokturnal Pemakan Serangga)

Burung Cabak (Burung Nokturnal Pemakan Serangga)

Burung Cabak (Caprimulgidae) Burung Pemakan Serangga yang Bersifat Nokturnal

Burung dikenal dengan ciri berupa keindahan bulu, suara, dan kepandaiinya dalam hal terbang. Burung memiliki anggota sekitar 8600 jenis yang tersebar diseluruh dunia. Burung memiliki sifat-sifat yang berbeda  tiap jenisnya, mulai dari kebiasaan beraktifitas sampai dengan makanannya. 

Kebanyakan burung yang makanannya serangga beraktifitas pada siang hari (Diurnal), namun beberapa jenis lainnya beraktifitas dimalam hari (Nokturnal). Di Indonesia sendiri hanya sedikit burung  "Pemakan Serangga dan  Bersifat Nokturnal". Di Indonesia diketahui hanya 2 suku burung yang memiliki sifat pemakan serangga sekaligus nokturnal, yaitu: Burung Cabak (Caprimulgidae) dan Burung Paruh Katak (Podargidae). Demikian sedikit gambaran mengenai Burung Cabak (Caprimulgidae) :

Burung Cabak (Suku - Caprimulgidae)
Burung cabak adalah burung nokturnal pemakan serangga yang kadang dibilang burung aneh karena bentuknya, dengan kaki yang sangat pendek. Semua jenisnya adalah pemakan serangga. Uniknya Burung Cabak memiliki jaring yang terbentuk dari bulu-bulu kasar disekitar paruh, berfungsi menangkap serangga saat terbang. 2 marga dari burung cabak berada di Indonesia dan 4 spesiesnya ada di Jawa.

1. Burung Cabak India/ Grey Nightjar (Caprimulgus indicus)

Burung Cabak yang memiliki ukuran relatif besar (28 cn) dan berwarna keabu-abuan. Pada Jantan tak memiliki kerah merah coklat pada tengkuk. Ekor bertanda putih menyempit pada bulu keempat pasang bulu terluar. Betina mirip dengan jantan, tetapi memiliki bercak putih berwarna kuning tua. Cabak berbunyi keras dan sangat cepat sekitar 6 bunyi perdetik, "Chuk-Chuk". Penyebaran di India, Cina dan Asia Tenggara. kebiasaan cabak India, menyukai hutan pegunungan yang terbuka dan belukar. Sering beristirahat atau bertengger diatas tanah atau pada dahan pohon yang datar pada siang hari. Pernah dijumpai dada ketinggian 3000m di gunung pangrango Jawa Barat.


2. Burung Cabak Maling/ Large-Tailed Nightjar (Caprimulgus macrurus)
Burung Cabak berukuran agak besar (30 cm) dan berwarna coklat keabu-abuan. Memiliki ciri khas bercak putih pada bagian tengah dari 4 bulu primer terluar, dan terdpat ujung putih yang lebar pada pasangan bulu luar dari bulu ekor. Pada betina bercak ini berwarna kuning tua, kerongkongan leher bergaris putih. Suara "tok-tok" 3 ketukan perdetik dan didahului suara mendengkur. Bersistirahat di tepi hutan atau daerah berhutan selama siang hari pada tempat yang teduh dilantai hutan.




3.  Cabak Maling Kota/ Savannah Nightjar (Caprimulgus affinis)
Burung Cabak berukuran lebih kecil (22 cm)dengan warna yang seragam. Jantan mudah dibedakan karena terdapat 2 pasang bulu pada bagian luar ekor yang seluruhnya berwarna putih, kecuali bagian ujungnya berwarna gelap. Betina lebih berwarna merah daripada jantan dan tak memiliki tanda putih. Suara seperti meratap/mengeluh yang menusuk "Cwiip" yang dikicaukan secara teratur saat terbang selama 1/2 jam pada senja dan dini hari. kebiasaan cabak ini berbaring siang hari diatas tanah atau jika dikota, pada atap gedung tinggi yang rata.


4. Cabak Gunung/Salvador's Nightjar  (Caprimulgus phulchellus)
Burung cabak berukuran sedang (24 cm) pada kerongkongan terdapat garis melintang yang lebar berwarna putih, bagian bawah banyak bergaris putih yang sempit. Cabak Gunung memiliki iris mata coklat tua dengan paruh dan kaki berwarna coklat. Suara terdiri dari 5 bunyi "tok" tak teratur. Endemik di
pegunungan Sumatra, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di jawa sendiri jarang sekali ditemukan dan jarang dikenal. Kebiasaan, makanan dan perkembangbiakan belum ada catatan.




Demikian ulasan singkat mengenai Burung Cabak Burung Pemakan Serangga yang Bersifat Nokturnal semoga bermanfaat bagi kawan-kawan Gomumu… 
Sumber: Mackinonnon, John. 1991. Panduan Lapangan Pengenalan Burung-Burung di Jawa dan Bali. Gajah Mada University Press. Bulak Sumur. Yogyakarta
3 May 2014
Semut Betina

Semut Betina

Apakah pembaca Gomumu tahu semut betina?
Dalam sekumpulan semut, dapatkah pembaca menemukan semut betina?

Semut berasal dari keluarga Formicidae bersama dengan lebah dan tawon. Semut dikenal sebagai spesies paling cerdas dari kelompok serangga. Semut memiliki 250.000 sel otak dan memiliki rentang hidup rata-rata 45-60 hari. 

Semut  juga dikenal dapat berjalan dengan sangat cepat menggunakan tiga persendian kaki yang sangat kuat. Jika manusia memiliki kaki seperti semut maka mampu berlari secepat kuda pacuan! Wow!

Sebelum membahas mengenai semut betina, perlu diketahui bahwa semut hidup dalam sistem sosial. Suatu kelompok semut terbagi menjadi 3 jenis, yaitu: 
  1. Semut Ratu
  2. Semut Pekerja
  3. Semut Pejantan
Semut Pekerja Spesies Atta cephalotes Sumber: Wikipedia.org

Masing-masing menjalankan perannya dalam suatu sistem kesatuan. Mereka bekerja bahu-membahu untuk kepentingan koloni. Selain Ratu, fakta yang sangat menarik bahwa semua semut pekerja ternyata adalah semut betina. Jika kita menemukan semut api yang sangat sangat banyak di luar sarang dan mengumpulkan makanan itu adalah semut pekerja.  

Semut jantan hanya hidup dalam jangka waktu yang tidak lama. Semut jantan hanya bertugas mengawini ratu lalu setelah itu mati. Banyak persepsi awam yang salah tentang semut betina. Semut pekerja biasa dianggap sebagai semut jantan, namun sebenarnya adalah semut betina.

Sumber:
antweb.org
2 May 2014
Fakta dan Informasi Tentang Gajah

Fakta dan Informasi Tentang Gajah

Fakta dan Informasi Tentang Gajah
Gajah adalah mamalia darat terbesar yang sampai saat ini masih hidup. Gajah dapat kita jumpai di Benua Afrika dan Asia. Gajah Afrika dibagi menjadi dua subspesies (sabana dan hutan), sedangkan gajah Asia dibagi menjadi empat subspesies (Sri Lanka, India, Sumatera dan Kalimantan). 
Sebuah keluarga gajah Afrika di Taman Nasional Ambosely. Catatan: Posisi Protektif 
Sumber: Wikipedia



Data mengenai mamalia terutama gajah sudah sangat lengkap sekali. Disini Gomumu hanya menuliskan informasi dasar dari gajah untuk memperkaya informasi bagi yang membutuhkan atau sekedar ingin tahu.

Berikut Fakta dan Informasi dasar tentang gajah:

Makanan 
Gajah secara umum memakan rumput, daun, bambu, kulit batang dan akar. Gajah juga dikenal memakan tanaman seperti pisang, kakao, padi, dan tebu yang ditanam oleh petani. Gajah dewasa dapat menghabiskan 300-400 lbs makanan per hari. Dalam beberapa kasus kematian gajah saat di otopsi ternyata banyak terdapat plastik di organ pencernaan mereka.

Populasi
Sampai abad ke-20, populasi gajah Afrika mencapai beberapa juta, sedangkan gajah Asia sekitar 100.000. Saat ini, diperkirakan ada 450.000 - 700.000 gajah Afrika dan 35.000 - 40.000 gajah Asia liar dialam.
 
Distribusi
Gajah savana Afrika ditemukan pada padang rumput di 37 negara zona selatan Gurun Sahara. Gajah hutan Afrika mendiami hutan hujan Afrika barat dan tengah. Gajah Asia ditemukan di India, Sri Lanka, Cina dan sebagian besar Asia Tenggara.
 
Tingkah laku Gajah
Gajah membentuk ikatan keluarga dan hidup dalam kelompok keluarga. Kelompok gajah dipimpin oleh betina tertua dan biasanya betina terbesar dalam kelompok. Ikatan keluarga begitu erat, ketika anak gajah lahir akan dilindungi oleh seluruh anggota kelompok. Gajah jantan meninggalkan kelompok pada usia 12-15 tahun.
 

Gajah adalah hewan yang sangat cerdas dan dapat mengingat peristiwa sampai bertahun-tahun. Kemampuan ini berfungsi selama musim kemarau ketika mereka perlu untuk membimbing kawanan mereka, kadang-kadang selama puluhan kilometer. Penelitian  terbaru menunjukkan bahwa gajah dapat berkomunikasi pada jarak jauh dengan membuat suara gemuruh sub-sonic yang dapat merambat di atas tanah lebih cepat daripada melalui udara. Gajah lain menerima pesan melalui kulit sensitif pada kaki. Hal ini diyakini menjadi komunikasi pada kelompok sosial gajah dan komunikasi saat mencari pasangan. 


Musim kawin Gajah: Seperti halnya jenis-jenis hewan lainnya, sebagian besar gajah kawin selama musim hujan. Hal ini tentu menjadi pendukung karena selama musim hujanlah sumber daya pakan dan air cukup melimpah.
Kehamilan Gajah: Gajah memiliki periode kehamilan selama 22 bulan.

Referensi: defenders.org
Copyright © 2012 GOMUMU All Right Reserved