Indonesia adalah surganya keanekaragaman hayati. Sebagai negara tropis nan subur, serta dengan hutan rimbanya yang lebat, membuat Indonesia memiliki banyak sekali flora dan fauna menawan. Namun sungguh sayang, pada saat ini banyak sekali ancaman yang menyebabkan hewan-hewan Indonesia menjadi langka dan berada diambang pintu kepunahan.
Berbagai upaya pelestarian untuk hewan-hewan langka Indonesia memang sudah dilakukan oleh badan pemerintah serta NGO (Non Goverment Organization). Namun usaha pelestarian ini ibarat menabur garam di lautan, sebuah usaha yang sia-sia apabila tidak diimbangi rasa sadar dan memiliki oleh setiap anak bangsa. Nyatanya, jumlah jenis hewan langka Indonesia kian menyusut hari demi hari akibat tindakan tidak bertanggung jawab.
Jika kita lihat, saat ini banyak sekali jenis hewan Indonesia yang telah masuk dalam daftar merah IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources). Beberapa diantaranya bahkan berada dalam status yang sangat dekat dengan kepunahan karena jumlahnya tinggal hitungan ekor saja.
Dibawah ini adalah beberapa jenis hewan langka Indonesia yang sangat dikenal oleh masyarakat kita. Semoga menjadi bahan pencerah bagi kita bahwa mereka benar-benar harus segera diselamatkan dari kepunahan. Berikut daftarnya:
- Beruang Madu
Hewan langka Indonesia yang pertama memiliki nama ilmiah Helarctos malayanus. Beruang Madu dikenal sebagai hewan yang cukup berbahaya oleh masyarakat sehingga lebih sering untuk dihindari. Meskipun dikenal sebahai hewan yang berbahaya tidak serta merta lepas dari ancaman begitu saja. Mereka menjadi target buruan untuk diambil kulit dan kukunya, sungguh menyedihkan. Sebelum tahun 1994 beruang madu masih banyak dialam liar, namun setelah beberapa tahun ancamannya menjadi lebih besar akibat kerusakan hutan dan perburuan. Menurut catatan IUCN, selama 20 tahun terakhir telah terjadi penurunan populasi beruang madu hingga 50 persen. Berdasarkan evalusasi tahun 2008, Beruang Madu dimasukkan kedalam status rentan (Vu: Vulnerable). Beruang Madu dapat ditemukan disejumlah negara Asia Tenggara hingga Asia Selatan seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Laos, Myanmar, Thailand, Cina, dan India.Beruang madu (Helarctos malayanus). Sumber: Galleriehip - Tapir
Hewan langka selanjutnya adalah Tapir Asia (Tapirus indicus). Tapir Asia merupakan hewan asli daratan Asia Tenggara yang menghuni Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Myanmar. Seperti halnya Beruang Madu, seiring kerusakan habitat yang sangat besar kian hari populasi Tapir kian menyusut. Baik di Malaysia, Thailand, Myanmar, maupun di Indonesia memiliki kondisi dan permasalahan yang relatif sama, yaitu tingginya laju deforetasi sehingga menyusutkan habitat tapir. Pada tahun 1990 an kebawah status konservasi tapir adalah terancam, status ini kemudian naik menjadi rentan (En: Endangered) hingga saat ini .Tapir Asia (Tapirus indicus). Sumber: Konicaminolta - Gajah Sumatera
Hewan langka yang satu ini adalah salah satu jenis satwa yang selalu dibanggakan oleh Indonesia. Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) adalah salah satu jenis Gajah yang ada di dunia. Pada saat ini konsentrasi Gajah Sumatera lebih banyak di Lampung, tepatnya di Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Permasalahan sangat mencolok yang dihadapi konsevasionis adalah Gajah Sumatera selalu merusak tanaman penduduk didaerah tepi kawasan. Hal ini terjadi karena hutan yang terus menyusut sehingga menyebabkan Gajah harus mencari makanan lain, yaitu di kebun penduduk. Lambat laun gajah menjadi terbiasa dan lebih suka terhadap tanaman pangan. Selain permasalahan ini perburuan gading gajah oleh oknum-oknum gelap juga masih terus ada. Survey terakhir yang dilakukan oleh pihak pengelola TNWK menyebutkan bahwa Gajah Sumatera yang terekam tidak lebih dari 200 ekor. Pada saat ini Gajah Sumatera oleh IUCN dimasukkan kedalam status rentan (En: Endangered).Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di TNBBS. Sumber: Tujuhbintang - Orang Utan
Orang utan adalah salah satu hewan yang saat ini menghadapi ancaman serius. Orang Utan ada 2 jenis, yaitu Orang Utan Sumatera (Pongo abelii) yang statusnya adalah kritis (Cr: Critically) dan Orang Utan Kalimantan (Pongo pygmaeus) yang statusnya rentan (En: Endangered). Orang Utan Sumatera merupakan satwa endemik Pulau Sumatera, atau hanya ditemukan di Pulau Sumatera saja. Selain endemik, statusnya yang kritis memperlihatkan ancaman yang luar biasa terhadap Orang Utan Sumatera. Kritis artinya paling rentan terhadap kepunahan, jika tidak dilakukan usaha penyelamatan kemungkinan besar akan punah. Sedangkan Orang Utan Kalimantan kondisinya juga tidak lebih baik jika dibandingkan dengan sepupunya di Sumatera. Jika kita lihat berbagai berita mengenai Orang Utan di Kalimantan sungguh menyedihkan sekali. Banyak Orang Utan diburu karena dianggap hama oleh pemilik kebun sawit. Selain itu laju deforestasi hutan yang secepat kilat akibat alih fungsi lahan untuk perkebunan sawit membuat Orang Utan kehilangan habitat.Orang Utan Sumatera (Pongo abelii). Sumber: Pixels - Badak Jawa
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) atau yang lebih dikenal dengan Badak Bercula Satu adalah salah satu jenis badak yang masih tersisa didunia. Badak Jawa pada saat ini hanya tersisa di beberapa negara seperti di Vietnam dan Indonesia. Di Indonesia, Badak Jawa terakhir tercatat tidak lebih dari 60 ekor, sedangkan di Vietnam kemungkinan tidak lebih dari 10 ekor. Habitat terakhir Badak Jawa di Indonesia adalah di Taman Nasional Ujung Kulon, sebagai benteng terakhir dari Badak Jawa. Karena Badak Jawa mendekati kepunahan, IUCN mengganjarnya dengan status kritis (Cr: Critically).Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). Sumber: Konicaminolta - Badak Sumatera
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) adalah jenis Badak yang dimiliki oleh Indonesia selain Badak Bercula Satu. Badak Sumatera adalah jenis badak berambut dan merupakan jenis badak terkecil di Dunia. Seperti halnya Badak Jawa, Badak Sumatera juga diambang kepunahan. Oleh karena itulah statusnya pun sama dengan Saudaranya di Jawa, yaitu kritis (Cr: Critically). Dahulu, Badak Sumatera terdapat dibeberapa negara seperti India, Laos, Thailand, Myanmar, dan Kamboja, namun pada saat ini secara regional mereka sudah punah. Di Sumatera, konservasi Badak Sumatera terdapat di Taman Nasional Kerinci Seblat, Bengkulu dan Taman Nasinal Way Kambas, Lampung. Sumatran Rhino Sanctuary (SRS) atau Suaka Badak Sumatera dibangun oleh YABI (Yayasan Badak Indonesia) di TNWK sebagai usaha penyelamatan badak sumatera secara semi insitu.Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Sumber: Annamiticus
thank you for the information is very interesting to see in, always make the website successful.
ReplyDeleteTerimakasih banyak atas apresiasinya Mas Ibnu, Semoga dapat bermanfaat.
ReplyDelete