Burung Cabak (Burung Nokturnal Pemakan Serangga)
Burung Cabak (Caprimulgidae) Burung Pemakan Serangga yang Bersifat NokturnalBurung dikenal dengan ciri berupa keindahan bulu, suara, dan kepandaiinya dalam hal terbang. Burung memiliki anggota sekitar 8600 jenis yang tersebar diseluruh dunia. Burung memiliki sifat-sifat yang berbeda tiap jenisnya, mulai dari kebiasaan beraktifitas sampai dengan makanannya.
Kebanyakan burung yang makanannya serangga beraktifitas pada siang hari (Diurnal), namun beberapa jenis lainnya beraktifitas dimalam hari (Nokturnal). Di Indonesia sendiri hanya sedikit burung "Pemakan Serangga dan Bersifat Nokturnal". Di Indonesia diketahui hanya 2 suku burung yang memiliki sifat pemakan serangga sekaligus nokturnal, yaitu: Burung Cabak (Caprimulgidae) dan Burung Paruh Katak (Podargidae). Demikian sedikit gambaran mengenai Burung Cabak (Caprimulgidae) :
Burung Cabak (Suku - Caprimulgidae)
Burung cabak adalah burung nokturnal pemakan serangga yang kadang dibilang burung aneh karena bentuknya, dengan kaki yang sangat pendek. Semua jenisnya adalah pemakan serangga. Uniknya Burung Cabak memiliki jaring yang terbentuk dari bulu-bulu kasar disekitar paruh, berfungsi menangkap serangga saat terbang. 2 marga dari burung cabak berada di Indonesia dan 4 spesiesnya ada di Jawa.
Burung Cabak yang memiliki ukuran relatif besar (28 cn) dan berwarna keabu-abuan. Pada Jantan tak memiliki kerah merah coklat pada tengkuk. Ekor bertanda putih menyempit pada bulu keempat pasang bulu terluar. Betina mirip dengan jantan, tetapi memiliki bercak putih berwarna kuning tua. Cabak berbunyi keras dan sangat cepat sekitar 6 bunyi perdetik, "Chuk-Chuk". Penyebaran di India, Cina dan Asia Tenggara. kebiasaan cabak India, menyukai hutan pegunungan yang terbuka dan belukar. Sering beristirahat atau bertengger diatas tanah atau pada dahan pohon yang datar pada siang hari. Pernah dijumpai dada ketinggian 3000m di gunung pangrango Jawa Barat.
2. Burung Cabak Maling/ Large-Tailed Nightjar (Caprimulgus macrurus)
Burung
Cabak berukuran agak besar (30 cm) dan berwarna coklat keabu-abuan.
Memiliki ciri khas bercak putih pada bagian tengah dari 4 bulu primer
terluar, dan terdpat ujung putih yang lebar pada pasangan bulu luar dari
bulu ekor. Pada betina bercak ini berwarna kuning tua, kerongkongan
leher bergaris putih. Suara "tok-tok" 3 ketukan perdetik dan didahului
suara mendengkur. Bersistirahat di tepi hutan atau daerah berhutan
selama siang hari pada tempat yang teduh dilantai hutan.
3. Cabak Maling Kota/ Savannah Nightjar (Caprimulgus affinis)
Burung
Cabak berukuran lebih kecil (22 cm)dengan warna yang seragam. Jantan
mudah dibedakan karena terdapat 2 pasang bulu pada bagian luar ekor yang
seluruhnya berwarna putih, kecuali bagian ujungnya berwarna gelap.
Betina lebih berwarna merah daripada jantan dan tak memiliki tanda
putih. Suara seperti meratap/mengeluh yang menusuk "Cwiip" yang
dikicaukan secara teratur saat terbang selama 1/2 jam pada senja dan
dini hari. kebiasaan cabak ini berbaring siang hari diatas tanah atau
jika dikota, pada atap gedung tinggi yang rata.
4. Cabak Gunung/Salvador's Nightjar (Caprimulgus phulchellus)
Burung
cabak berukuran sedang (24 cm) pada kerongkongan terdapat garis
melintang yang lebar berwarna putih, bagian bawah banyak bergaris putih
yang sempit. Cabak Gunung memiliki iris mata coklat tua dengan paruh dan
kaki berwarna coklat. Suara terdiri dari 5 bunyi "tok" tak teratur.
Endemik di
pegunungan Sumatra, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di jawa sendiri jarang sekali ditemukan dan jarang dikenal. Kebiasaan, makanan dan perkembangbiakan belum ada catatan.
pegunungan Sumatra, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di jawa sendiri jarang sekali ditemukan dan jarang dikenal. Kebiasaan, makanan dan perkembangbiakan belum ada catatan.
Demikian ulasan singkat mengenai “Burung Cabak Burung Pemakan Serangga yang Bersifat Nokturnal” semoga bermanfaat bagi kawan-kawan Gomumu…
0 komentar:
Post a Comment
Silahkah Berkomentar Sesuai Dengan Konten, Bisa Berupa Tanggapan, Kritik, Ataupun Saran. Terimakasih.